iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.COKERINCI – Pemkab Kerinci pada tahun 2019 lalu, telah menetapkan 10 desa sebagai lokasi fokus (Lokus) dalam penanganan stunting.

Namun pasca dilakukan penilaian oleh Tim Stunting Kabupaten Kerinci dari berbagai sector, untuk tahun 2020 ini Pemerintah Kabupaten Kerinci menetapkan ada penambahan 16 desa sebagai lokus. Sehingga total lokus penanganan stunting untuk tahun 2020, menjadi 26 desa.

‘’26 desa yang menjadi lokus penanganan stunting akan menjadi perhatian dan komitmen seluruh stakeholder baik dari pemerintah, DPRD, maupun masyarakat, untuk melakukan pencegahan stunting baik yang menggunakan anggaran maupun non anggaran,’’ sebut Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (BAPEDA) Kerinci, Atmir.

Sementara Plt Kadis Kesehatan Kerinci, Hermendizal, menyebutkan dalam penanganan stunting terdapat Dua intervensi yakni intervensi spesifik dan sensitive, dan Dinas Kesehatan lebih terfokus pada intervensi spesifik yakni peningkatan gizi, sedangkan untuk pemberdayaannya melibatkan seluruh stakeholder.

Dalam upaya pencegahan stunting ini, pihaknya mencanangkan berbagai program diantaranya memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pola hidup sehat dan gizi berimbang, memberikan makanan tambahan kepada balita yang kekurangan gizi maupun memiliki gizi normal. "Serta memberikan tablet tambah darah baik bagi balita maupun pada anak usia remaja,” jelasnya. (adi)


Berita Terkait



add images